A. Apa Itu HTML
HTML merupakan kependekan dari Hyper Text Markup Language
Sebuah file HTML merupakan sebuah file teks yang berisi tag-tag markup
Tag markup memberitahukan browser bagaimana harus menampilkan sebuah halaman
File HTML harus memiliki ekstensi htm atau html
B. Bagaimana Bentuk HTML
HTML hanyalah sebuah gambaran tekstual sederhana dari sebuah isi dengan suatu maksud. Seperti contoh, bentuk kode dari judul kepala “Tujuan dari HTML” di atas adalah:
<h2 id=”htmllooks”>Bagaimana Bentuk HTML</h2>Bagian”<h2>”
adalah sebuah marker (biasanya dinyatakan sebagai “tag”) yang berarti “apa yang harus dipertimbangkan pada berikutnya di judul kepala tingkat kedua”. “</h2>” adalah tag yang menandakan di mana judul kepala tingkat kedua berakhir (biasanya dinyatakan sebagai “penutup tag”). Pembuka tag, penutup tag dan segala sesuatu yang berada di antaranya disebut “elemen”. Kebanyakan orang dalam penggunaan istilah elemen dan tag saling bergantian, namun demikian penggunaan tersebut kurang tepat. id=”htmllooks” disebut sebagai atribut.
C. Sejarah HTML
Hypertext Markup Language (HTML) adalah bahasa yang digunakan untuk menulis halaman web. HTML merupakan pengembangan dari standar pemformatan dokumen teks yaitu Standard Generalized Markup Language (SGML). HTML sebenarnya adalah dokumen ASCII atau teks biasa, yang dirancang untuk tidak tergantung pada suatu sistem operasi tertentu.
HTML dibuat oleh Tim Berners-Lee ketika masih bekerja untuk CERN dan dipopulerkan pertama kali oleh browser Mosaic. Selama awal tahun 1990 HTML mengalami perkembangan yang sangat pesat. Setiap pengembangan HTML pasti akan menambahkan kemampuan dan fasilitas yang lebih baik dari versi sebelumnya. Namun perkembangan resmi dikeluarkan pada bulan November 1995 oleh IETF (Internet Engineering Task Force). HTML 2.0 ini merupakan penyempurnaan dari HTML+ (1993). HTML 3.0 (1995) memberikan kemampuan lebih daripada versi sebelumnya. Sebuah usaha dari World Wide Web Consortium’s (W3C) HTML Working Group pada tahun 1996 menghasilkan HTML 3.2. HTML versi ini secara resmi diterbitkan pada bulan Januari 1997.
HTML versi terbaru adalah HTML 4.01 yang dikeluarkan secara resmi oleh W3C pada tanggal 24 April 1998. HTML merupakan perbaikan dari HTML 4.0 yang lebih dulu diterbitkan. (18 Desember 1997).
Mendesain HTML berarti melakukan suatu tindakan pemrograman. Namun HTML bukanlah sebuah bahasa pemrograman. Namun HTML hanyalah berisi perintah-perintah yang telah terstruktur berupa tag-tag penyusun. Menuliskan tag-tag HTML tidaklah sebatas hanya memasukkan perintah-perintah tertentu agar HTML kita dapat di akses oleh browser. Mendesain HTML adalah sebuah seni tersendiri. Homepage yang merupakan implementasi dari HTML adalah refleksi dari orang yang membuatnya. Untuk itu kita perlu mendesainnya dengan baik agar para pengunjung homepage yang kita buat merasa senang dan bermanfaat. HTML telah berubah dengan dashyat sejak hari pertamanya, konten-konten dari HTML pada masa modern telah ditambahkan ke dalam dokumentasi pertama dan “tags” yang lebih dari setengah dideskripsikan ke dalam dokumen “HTML tags” asli yang masih ada.
IETF (Internet Engineering Task Force – sebuah badan standar yang berhubungan dengan inter-operability pada internet) telah publikasikan sebuah naskah proposal HTML pada tahun 1993. Naskah tersebut kemudian kadaluarsa dan tidak dijadikan standar pada tahun 1994, akan tetapi IETF dianjurkan untuk membuat sebuah kelompok kerja untuk standardisasi HTML.
Pada tahun 1995, “HTML 2.0″ telah dituliskan, dengan mengambil ide dari naskah HTML yang asli. Sebuah proposal pengganti dinamakan HTML+ juga dituliskan oleh Dave Raggett, dimana digunakan sebagai sebuah dasar untuk elemen-elemen baru yang diimplementasikan pada browser (seperti metode untuk memasukkan gambar ke dalam dokumen dipelopori oleh NCSA Mosaic).
Naskah HTML 3.0 kemudian muncul selanjut pada tahun tersebut, namun pengerjaan atas versi ini dihentikan karena kurangnya bantuan dalam pengarahan dari pembuat browser. HTML 3.2 meninggalkan beberapa fitur baru yang ada pada versi 3.0, namun mengadopsi kreasi-kreasi baru dari browser terkenal pada saat itu, Mosaic dan Netscape Navigator.
Pada tahun 1997, W3C publikasikan HTML 4.0 sebagai sebuah rekomendasi yang mengadopsi ekstensi yang lebih berspesifik browser, namun juga telah berusaha dalam melakukan rasionalisasi dan pembersihan pada HTML. Dalam versi ini dilakukan dengan menandakan beberapa elemen sebagai elemen “deprecated”, yang berarti elemen-elemen yang tidak terpakai. Meskipun elemen-elemen deprecated masih tetap berada dalam versi ini, pada versi berikutnya mereka akan dihapus. Versi ini juga merupakan sebuah penganjuran untuk lebih baik dan semantik dalam penggunaan HTML pada dokumen (dijelaskan lebih detil pada artikel Model standar web).
HTML 4.01 dipublikasikan pada tahun 1999 dengan beberapa kesalahan tulis yang kemudian dijilidkan pada tahun 2001. Versi ini merupakan versi terakhir dari HTML, meskipun HTML 5 yang saat ini sedang disusun.
Pada tahun 2000, W3C publikasikan lagi spesifikasi XHTML 1.0 yang merupakan sebuah HTML yang distrukturkan ulang dan dijadikan dokumen XML yang valid.
D. Struktur Dokumen HTML
<!DOCTYPE HTML PUBLIC “-//W3C//DTD HTML 4.01//EN” “http://www.w3.org/TR/html4/strict.dtd”>
<html>
<head>
<title>Example page</title>
</head>
<body>
<h1>Hello world</h1>
</body>
</html>
Dokumen pertama kali dimulai dengan sebuah elemen tipe dokumen, atau doctype (dijelaskan lebih detil pada Memilih doctype yang benar). Doctype mendeskripsikan tipe apa dari HTML yang sedang digunakan, sehingga user agent dapat menentukan bagaimana dokumen diterjemahkan.
Setelah itu Anda bisa lihat tag pembuka dari elemen html. Ini merupakan [wrapper] pada seluruh dokumen. Tag penutup html merupakan hal yang paling akhir pada setiap dokumen HTML. Diawali dengan <namatag> dan diakhiri dengan </namatag>, (terdapat tanda “/”).
Dalam elemen html terdapat elemen head. Elemen ini merupakan sebuah wrapper untuk menampung informasi tentang dokumen (metadata). Di dalam elemen head terdapat elemen title yang menentukan judul “Example page” pada menu bar. Kalimat yang terletak di dalam tag ini akan muncul pada bagian paling atas browser Anda (pada title bar).
Setelah elemen head, selanjutnya adalah elemen body. Elemen ini merupakan wrapper yang berisi konten yang sebenarnya dari halaman. Pada contoh di atas, hanya terdapat elemen header tingkat pertama (h1) yang berisi kata “Hello world.”. Di dalam tag ini bisa diletakkan berbagai page attribute seperti warna latar belakang, warna teks, warna link, warna visited link, warna active link dan lain-lain. Begitulah dokumen kita secara keseluruhan.
Perkembangan HTML
Kebutuhan akan informasi di dunia maya membuat para developer website berlomba-lomba menyajikan berbagai macam layanan sehingga para pengguna akan betah berkunjung ke dalam websitenya. Dari masa-masa ke masa teknologi website mengalami perkembangan yang begitu pesatnya dan kini bahkan memberalihkan aplikasi dektop yang selama ini kita kenal menjadi aplikasi berbasis web.
Banyak aplikasi yang selama ini hanya sebatas akses di komputer dan harus diinstal terlebih dahulu, kini aplikasi website memberikan ruang pada kita untuk mencicipi aplikasi misanya game online, sehingga tidak perlu lagi yang namanya instalasi kita cuma butuh yang namanya koneksi internet.
Perkembangan website tersebut di atas, tidak lepas yang namanya script/tag HTML (Hypertext Markup Language). Bagi para web development mungkin sudah familiar yang namanya HTML ini karena untuk membangun website yang dinamis para web development harus memahami konsep-konsep dasar dari HTML. Banyak orang bilang HTML itu bahasa yang mudah sederhana dan struktur dan sering pula di anggap remeh karena kemampuan HTML itu sendiri, jauh di bawah Java Script (client side) apalagi di bandingkan dengan script server side seperti PHP, ASP, ASPX, dan bahasa lain sebagainya.
Mengabaikan pemahaman tentang membanding-bandingkan HTML dengan yang lain, perlu di ketahui HTML merupakan dokument standar yang di akses dengan menggunakan HTTP (Hypertext Tranfer Protocol) sebagai protokol yang berfungsi mengirimkan data dari web server ke web broser pada sisi klient.
HTML 2
Awal pertama di perkenalkan yang namanya HTML ini sekita tahun 1991 yang hanya mencakup 22 elemen dan kemudian di lanjutkan dengan HTML +, maka di dalam perkembangan HTML tidak di kenal yang namanya HTML1. Dan pada tahun 1995 barulah kemudian di perkenalkan yang namanya HTML 2.0.
HTML 3
Pada perkembangannya HTML 2.0 kemudian oleh W3C (Word Wide Web Consortium) sebuah organisasi menentukan standar internasional word Wide Web pada tahun 1997 memperkenalkan HTML 3.2 yang memiliki banyak fitur tambahan seperti table, applet, superscript, sub script dan marque.
HTML 4
Pada tahun 1997 akhir, baru kemudian HTML 4.0 secara resmi di umumkan dan kemudian pada tahun 1999 dilanjutkan dengan HML 4.1. Pada perkembangan sekarang mungkin sebagian orang masih merasakan yang namanya HTML 4 adalah kemampuan design web yaitu dengan menggunakan css (Cascading Style Sheets) . CSS ini memberikan kemuduhan dalam memberikan tampilan yang terbaik pada browser-browser Anda.
HTML 5
Pada tahun Januari 2008, HTML 5 diumkan sebagai draft, walaupun belum di rekomentasikan secara resmi, beberapa sfesifikasi HTML 5 mulai di dukung oleh berbagai macam layout dan engine. Pada perkembangannya HTML 5 ini ada beberapa penambahan “tag” baru yang hanya dapat dimengerti oleh browser-browser baru. Tag tersebut diantaranya “section, article, footer, audio, video, progress, nav, meter, time, aside, canvas serta datagrid“.
Tag-tag tersebut hanya dikenali oleh browser-browser keluaran terbaru, sebagai misal Firefox 3.5, Opera 9.6, Chrome, Safari, IE 8. Nah bagaimana dengan browser-browser lama seperti IE6, Firefox 1.5. Maaf browser-browser tersebut belum mendukung tag-tag baru di HTML 5.
E.1. Kelebihan dan kekurangan HTML 5
Beberapa kelebihan yang dijanjikan pada HTML 5: Dapat ditulis dalam sintaks HTML (dengan tipe media text/html) dan XML, Integrasi yang lebih baik dengan aplikasi web dan pemrosesannya, Integrasi (’inline’) MathML dan SVG dengan doctype yang lebih sederhana, Penulisan kode yang lebih efisien, Dapat dimengerti oleh peramban lawas (backwards compatible). Sehingga istilah ‘deprecated’ tidak akan diperlukan lagi.
Yang masih diperdebatkan dalam pengembangan HTML 5: Makna semantik beberapa elemen presentasioal, dan fitur aksesibilitasnya. Seperti atribut alt dan summary
E.2. Teknologi apa yang akan di perkenalkan HTML 5
API (Aplication Programming Interface) merupakan teknologi yang akan di usung oleh HTML5, berikut ini adalah batasan-batasannya :
1. Offline Data Storage
Memungkinkan kita bisa mengakses data lama di broser dalam keadaan offline. Contoh offline data seperti kita membaca arsip e-mail pada program Outlook atau Thunderbird.
2. Drag and Drop
Drag and Drop ini kita dapat dengan memudahkan mendrag atau mendrop misalnya text, hyperlink, bahkan file di aplikasi dekstop sekalipun.
3. Geolocation
Aplikasi ini memungkinkan kita untuk untuk mengetahui lokasi geografis, sumber informasi di ambil dari GPS (Global Position System).
Masih terdapat banyak API lainya dan terus di kembangkan. Dalam implementasinya, Anda akan memerlukan pemrogramanan Java Script untuk menjembatani penggunaan API ini.
E.3. Elemen Baru Di HTML 5
Demi mewujudkan struktur halaman web yang lebih baik semantik dan aksesibilitasnya, dikenalkanlah beberapa elemen baru, diantaranya: section serupa seperti h1-h6, article bisa berupa entri blog atau tulisan konten, aside menyajikan konten pelengkap. header bisa menyajikan judul, deskripsi, bahkan nav untuk navigasi, footer berisi catatan kaki seperti informasi hak cipta, penulis, kontak, dan sebagainya, dialog yang dikombinasikan dengan dt dan dd (seperti pada halaman FAQ) dapat digunakan untuk menyajikan percakapan, yang fenomenal adalah penggunaan elemen figure, video, audio, source, embed, canvas, dan elemen terkait berkas multimedia lainnya.
E.4. Atribut Baru Di HTML 5
Dikenalkan pula beberapa atribut baru, seperti: atribut media, ping pada elemen pranala, autofocus, placeholder, required, autocomplete, dan sebagainya, terkait elemen input dan form, reversed pada elemen ol untuk urutan besar ke kecil.
E.5. Perubahan Makna Elemen
Ada beberapa elemen yang berubah makna, diantaranya: Elemen b dilegalkan sebagai tipografi penegas, seperti pada kata kunci yang ingin ditonjolkan, tidak ‘deprecated’ (bukan fitur yang dianggap usang), Tidak lebih dari itu. Jadi tetap tidak bermakna semantik tertentu. Hal yang sama berlaku pula untuk elemen I, Elemen strong menegaskan level kepentingan, bukan sekadar penekanan emphasis lagi, Elemen hr dapat digunakan untuk memisahkan level paragraf sesuai pokok pikirannya, dan lain-lain.
E.6. Elemen Dan Atribut Yang Tidak Digunakan
Berikut ini beberapa elemen dan atribut yang tidak lagi muncul pada HTML 5: center, font, strike, u, big,frame, frameset, noframes,acronym,longdesc,scope pada td,dan sebagainya. Sulit di pungkiri kehadiran HTML 5 akan menggerakkan banyak hal, browser-browser beradaptasi untuk mendukungnnya, berbagai CMS mengarahkan developementnya untuk ikut mengiplementasikan yang pada akhirnya pera pemakai internet di paksa untuk menggeser kebiasaan lama menjadi kebiasaan tren baru. Tetapi pada prinsipnya yang berubah hanyalah tool dan caranya.
Minggu, 28 Juni 2015
Sabtu, 27 Juni 2015
perbedaam website bagus&tidak bagus
Perbedaan Website Bagus Dan Tidak Bagus
Kriterie website yang bagus itu yang seperti apa ya?
Waktu loading yang cepat
Dari sudut pandang manapun, waktu loading yang cepat harus menjadi perhatian utama. Apabila wesite Anda gagal ditampilkan dengan sempurna dalam waktu beberapa detik, biasanya pengunjung baru enggan berlama-lama menunggu dan memutuskan untuk meninggalkan website/blog Anda. Biasanya ini terjadi pada pengunjung yang berasal dari hasil pencarian dimana mereka membutuhkan informasi yang tepat dan singkat.
Tidak memiliki halaman antara
Halaman antara adalah halaman yang ditampilkan sebelum halaman utama ditampilkan yang biasanya disebut dengan Splash Page atau Intermission. Halaman seperti ini biasanya berisi ucapan selamat datang atau bahkan iklan. Halaman seperti ini sering ditemukan, seringkali hanya berisi logo website/blog dengan tulisan “Click here to Enter Site” di bawahnya. Hal ini sungguh mengganggu bagi pengunjung website Anda.
Tidak memuat file multimedia yang terlalu banyak
Video dan audio adalah konten multimedia yang cukup mengganggu pengunjung dan memang tidak efektif. Biasanya pengunjung akan langsung mengecilkan volume atau bahkan menutup website/blog Anda. Apabila file multimedia memang diperlukan, buat agar file tersebut tidak langsung dijalankan pada saat website dibuka dan tambahkan link untuk mengaktifkan file multimedia tersebut.
Bentuk lain yang cukup mengganggu adalah gambar animasi, sebisa mungkin tempatkan gambar animasi di luar konten utama website Anda sehingga pengunjung tidak terganggu ketika berusaha membaca konten tersebut.
Memberikan pesan, kesan dan tautan yang jelas
Pengunjung akan segera meninggalkan website/blog Anda jika mereka tidak mendapatkan kejelasan tentang apa yang ditawarkan pada website Anda. Berikanlah informasi yang cukup pada halaman website Anda mengenai isi website tersebut seperti judul yang cukup jelas dibaca dan menginformasikan isi halaman website Anda. Berikan tautan (link) yang menuju halaman-halaman lain pada website Anda.
Tempatkan tautan ini pada tempat yang mudah dijangkau dan jelas terlihat. Hindari pemuatan tautan yang menuju halaman website yang masih dalam pengembangan. Sebagai alternatif, berikan pesan yang menyebutkan bahwa halaman tersebut akan dapat diakses pada jangka waktu tertentu.
Memiliki desain dengan struktur yang tepat dan mudah dimengerti
Tentukan struktur penempatan konten website seperti header, footer, menu navigasi dan blok iklan. Usahakan struktur tersebut sama pada setiap halaman sehingga pengunjung tidak dibuat bingung dengan misalnya, menu yang berpindah-pindah.
Tampilan Home :
Ini adalah contoh tampilan home yang baik, dengan tema "musik" cocok dengan backgroundnya yang memperlihatkan seorang musisi sedang performe diatas stage ditambah lagi dengan selogannya yang besar bertuliskan "Dengarkan Musik Dan Cari Tahu Tentang Mereka". Sangat jelas bahwa website ini memiliki kumpulan-kumpulan musik serta info para musisi yang terkait.
Ini adalah contoh tampilan home yang tidak baik, dengan tema "musik" tetapi tidak cocok dengan backgroundnya yang malah berupa foto makanan. Font dan juga warna dari selogan pada home page tersebut kurang menarik bahkan terkesan norak. Kata-kata dari selogannya cukup jelas namun kurang memberi kesan "menarik".
Konten - Konten :
Pada "Music One" sangat jelas dan tidak bertele-tele. Simple dan mempermudah user untuk berpindah dari suatu konten ke konten yang lainnya. Juga penempatannya yang sesuai. Dengan warna Hijau menyala yang dapat mempermudah para user mengetahui sedang berada di pages mana.
Pada "STOP MUSIC EVERYDAY LOW MEDIA" terlihat dari awal sudah tidak bagus dalam segi penataan, dimana "HOME" diletakkan diantara news dan contact bukan di urutkan dipaling depan. Hal ini sudah jelas membuat user merasa risih.
Pada pages "artist" di "Music One" Terlihat bagus, rapih dan menarik. Dengan foto yang berukuran cukup besar dan juga Headline yang membuat pembacanya sekilas mengetahui siapa sosok dibalik gambar tersebut. Terlihat juga dibagian artist, bahwa backgroundnya telah berubah atau berbeda dari pages home tetapi masih dengan tema yang sama "Hitam putih dan simple". Ini akan memberi kesan bahwa user telah memasuki konten-konten yang sebenarnya dari "Music One".
Pada pages "artist" di "STOP MUSIC EVERYDAY LOW MEDIA" Terlihat gambar yang sangat besar bahkan seakan-akan melebar dan tidak melihatkan jelas gambar apa yang dimaksud. Backgroundnya juga yang telah berganti dengan komposisi putih terang namun memiliki patern bulu berwarna-warni yang kurang enak untuk dipandang.
Masih di pages "artist" di "Music One" Jika user memilih dengan cara "klik" pada salah satu foto artist tersebut maka akan berubah tampilannya menjadi lebih fokus dengan gaya blur dibelakangnya, membuat user benar-benar fokus membaca informasi apa yang dapat diserap dari foto tersebut.
Dan masih di pages "artist" di "STOP MUSIC EVERYDAY LOW MEDIA". Terlihat sangat buruk gambar yang menjadi tidak jelas karena ukurannya yang tidak presisi dan juga font untuk informasinya yang terlalu kecil serta membuat user tidak nyaman untuk membacanya.
Berikut kita beralih ke pages "Music" di "Music One" dimana para user dapat melihat update dimulai dari "Top Playlist" yang jika ditekan tombol "listen" akan langsung dialihkan ke original artist song di soundcloud.com. Ada juga ulasan beberapa dari soundcloud dan juga youtube yang pasti sangat membuat para user tidak bosan karena bisa memilih untuk mendengarkan lagu saja atau bisa dengan cara menonton video dari youtube yang sudah tersedia. Dapat dilihat juga bahwa mungkin secara tidak sadar backgroundnya tidak berganti. Ini memberi kesan bahwa konten yang disuguhkan memiliki tema tertentu yang membuat usernya merasa tidak kemana-mana dan masih berada pada situs yang sama.
Ini adalah pages "Listen" yang berada di "STOP MUSIC EVERYDAY LOW MEDIA". Disini user kurang mendapatkan informasi yang maksimal. Lihat saja update lagunya hanya ada 3 dan "Track of the week" hanya ada satu. Disini juga terlihat background yang selalu berganti-ganti membuat berat saat berpindah dari satu pages ke pages yang lain. Warnanya juga yang mulai tidak jelas, dari putih cerah menjadi hijau yang pastinya membuat user merasa kurang nyaman.
Jadi gimana kesimpulannya ?
Jadi dapat disimpulkan bahwa website yang baik adalah "MUSIC ONE" dan yang tidak baik/ jelek adalah website "STOP MUSIC EVERYDAY LOW MEDIA". Untuk mendapatkan website yang baik/bagus yang terpenting adalah konten yang simple dan penempatannya yang presisi jadi enak dilihat dan tidak membingungkan pengguna. Buat juga tema yang jelas. Jangan membuat seakan-akan dalam suatu website memiliki banyak tema karena akan membuat user kurang nyaman merasa sedang berpindah pindah website. Perhatikan juga kriteria membuat website yang baik itu bagaimana, yang seperti sudah kalian baca diatas.
Nama: Ibnu wildan (54413183) 2ia14
Rabu, 17 Juni 2015
Resume The Pirate Away Frrom Keyboard
The Pirate Bay Away from Keyboard menggambarkan suatu
kisah dimana orang kecil lah yang disalahkan saat orang besar gagal untuk
berevolusi dan beradaptasi terhadap sistem distribusi konten karya cipta. Dua
generasi yang berbeda gagal dalam berkomunikasi karena perbedaan pengalaman dan
masa hidup. Ini bukan film tentang akhir dari pembajakan. Ini adalah film
tentang kekuatan ideologi secuil pihak yang kalah oleh kerapuhan hukum dan
peraturan yang dibuat oleh umat manusia yang jelas-jelas terdapat kecacatan di
dalamnya.
dengan gamblang menjadikan segelintir co-founder TPB sebagai
pusat perhatian yang tentunya bisa menjawab pertanyaan sebagian orang, terlebih
para pengguna situs layanan TPB tentang orang-orang yang berada di baliknya.
Swedia adalah negara demokrasi parlementer, yang berarti
bahwa semua hasil kekuasaan publik berasal dari masyarakat. Di tingkat
nasional, orang-orang yang diwakili oleh Riksdag (parlemen Swedia) adalah
orang-orang yang memiliki kekuasaan legislatif. Pemerintah menerapkan keputusan
Riksdag dan menarik proposal untuk menentukan undang-undang baru atau amandemen
hukum.
Berdasar dari landasan hukum inilah yang jadi motif Peter,
Fredrik, dan Gottfrid untuk membentuk TPB. Mereka percaya bahwa tiap orang
berhak punya kebebasan hak untuk berbicara, berekspresi, menyampaikan dan
mendapat informasi, menyelenggarakan demonstrasi, membentuk partai politik
maupun kelompok agama. Dengan ketetapan hukum atas hak yang dimiliki warga
Swedia inilah kehidupan bermasyarakat secara terbuka untuk mengetahui kinerja
Riksdag, pemerintahan, serta lembaga-lembaga publik dijamin kebebasannya.
Tapi kasus tuntutan dari pihak Hollywood tentang hukum
pelanggaran hak cipta sepertinya mampu menggoyahkan hukum kebebasan berbicara
dan berekspresi masyarakat Swedia. Dalam film The Pirate Bay: Away from
Keyboard ini, perseteruan antara pihak TPB dan Hollywood digambarkan mirip
David melawan Goliath, dimana segelintir orang yang ngga terorganisir
berhadapan dengan organisasi raksasa yang punya kekuatan untuk melumat
"David" dengan mudah. Terbukti dalam salah satu potongan adegan
dimana para anggota persidangan seperti hakim dan jaksa penuntut dalam kasus
yang menimpa para co-founder TPB ini ternyata berasal dari satu organisasi yang
sama yang justru berat sebelah dan cenderung mendukung perwakilan pihak
Hollywood. Jadi bukan hal yang mengherankan kalo putusan hakim terkesan bias
dan cenderung menguntungkan salah satu pihak.
Langganan:
Postingan (Atom)