The Pirate Bay Away from Keyboard menggambarkan suatu
kisah dimana orang kecil lah yang disalahkan saat orang besar gagal untuk
berevolusi dan beradaptasi terhadap sistem distribusi konten karya cipta. Dua
generasi yang berbeda gagal dalam berkomunikasi karena perbedaan pengalaman dan
masa hidup. Ini bukan film tentang akhir dari pembajakan. Ini adalah film
tentang kekuatan ideologi secuil pihak yang kalah oleh kerapuhan hukum dan
peraturan yang dibuat oleh umat manusia yang jelas-jelas terdapat kecacatan di
dalamnya.
dengan gamblang menjadikan segelintir co-founder TPB sebagai
pusat perhatian yang tentunya bisa menjawab pertanyaan sebagian orang, terlebih
para pengguna situs layanan TPB tentang orang-orang yang berada di baliknya.
Swedia adalah negara demokrasi parlementer, yang berarti
bahwa semua hasil kekuasaan publik berasal dari masyarakat. Di tingkat
nasional, orang-orang yang diwakili oleh Riksdag (parlemen Swedia) adalah
orang-orang yang memiliki kekuasaan legislatif. Pemerintah menerapkan keputusan
Riksdag dan menarik proposal untuk menentukan undang-undang baru atau amandemen
hukum.
Berdasar dari landasan hukum inilah yang jadi motif Peter,
Fredrik, dan Gottfrid untuk membentuk TPB. Mereka percaya bahwa tiap orang
berhak punya kebebasan hak untuk berbicara, berekspresi, menyampaikan dan
mendapat informasi, menyelenggarakan demonstrasi, membentuk partai politik
maupun kelompok agama. Dengan ketetapan hukum atas hak yang dimiliki warga
Swedia inilah kehidupan bermasyarakat secara terbuka untuk mengetahui kinerja
Riksdag, pemerintahan, serta lembaga-lembaga publik dijamin kebebasannya.
Tapi kasus tuntutan dari pihak Hollywood tentang hukum
pelanggaran hak cipta sepertinya mampu menggoyahkan hukum kebebasan berbicara
dan berekspresi masyarakat Swedia. Dalam film The Pirate Bay: Away from
Keyboard ini, perseteruan antara pihak TPB dan Hollywood digambarkan mirip
David melawan Goliath, dimana segelintir orang yang ngga terorganisir
berhadapan dengan organisasi raksasa yang punya kekuatan untuk melumat
"David" dengan mudah. Terbukti dalam salah satu potongan adegan
dimana para anggota persidangan seperti hakim dan jaksa penuntut dalam kasus
yang menimpa para co-founder TPB ini ternyata berasal dari satu organisasi yang
sama yang justru berat sebelah dan cenderung mendukung perwakilan pihak
Hollywood. Jadi bukan hal yang mengherankan kalo putusan hakim terkesan bias
dan cenderung menguntungkan salah satu pihak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar